Tugas Manajer

Tugas Manajer – Sebuah perusahaan dapat beroperasi dengan baik apabila memiliki manajemen yang kompak. Orang-orang di dalamnya berjalan dengan satu misi sama. Mereka berada dalam satu struktur organisasi yang tersusun secara hierarkis. Artinya, ada yang menempati jabatan tinggi satu di antara lainnya.

Salah satu posisi yang ada di dalamnya adalah manajer. Tugas manajer sebenarnya dilakukan oleh setiap orang, namun di sini yang akan dibahas adalah kewajiban seseorang saat menduduki posisi manajer.

Mengapa tugas manajer dapat dilakukan oleh siapa pun? Karena berdasarkan makna katanya, yakni “manage” dari bahasa Inggris, memiliki arti mengatur, memimpin, atau mengarahkan.

Makna ini bisa dipahami berbeda apabila konteksnya adalah sebuah posisi dalam perusahaan. Ada fungsi khusus yang melekat di dalamnya sehingga kewajiban mengatur atau memimpin tidak berarti segeneral itu.


Memahami Posisi Manajer dalam Perusahaan

Memahami Posisi Manajer Dalam Perusahaan

Ada perbedaan mendasar antara organisasi dengan perusahaan. Perusahaan memang diartikan sebagai organisasi namun ia memiliki tujuan khusus yaitu menghasilkan laba. Sedangkan organisasi adalah sekelompok orang yang bersatu dan memiliki rencana untuk mencapai sebuah tujuan. Tujuan organisasi tidak selamanya diartikan sebagai keuntungan laba. Maka tidak semua organisasi dipahami sebagai perusahaan.

Secara ideal, sebuah perusahaan memiliki struktur organisasi yang terdiri dari pemegang saham, direksi, dan komisaris. Pemegang saham memberikan wewenangnya kepada direksi untuk menjalankan perusahaan sehingga menghasilkan keuntungan. Di sini lah tugas manager berada bersama jajaran struktural lainnya. Sedangkan komisaris yang akan mengawasi kinerja direksi beserta bawahan-bawahannya.

Ada berbagai cara hingga seseorang dapat menempati posisi manajer. Umumnya cara yang ditempuh adalah melalui fit and proper test untuk menguji apakah orang tersebut mampu mengemban tugas manajer atau tidak. Bisa juga melalui promosi dari atasan atau timnya. Ia dianggap layak menempati posisi tersebut karena pengalaman, kompetensi, dan kebijakan lainnya.

Posisi manajer dianggap bergengsi dan banyak diperebutkan oleh para pekerja. Posisi ini memberikan nominal gaji yang tinggi. Tak hanya itu, tugas yang dijalankan pun cukup berat sehingga ada kepercayaan dan ekspektasi khusus yang diselipkan. Setiap manajer memimpin satu divisi khusus, misalnya manajer pemasaran, manajer IT, manajer SDM, dan sebagainya. Oleh sebab itu, seorang manajer harus profesional dan ahli dalam bidang tertentu.

Setiap perusahaan memiliki label jabatan yang berbeda-beda. Tidak semua fungsi manajer distatuskan sebagai “manajer”. Ada beberapa perusahaan yang melabelkannya sebagai “kepala divisi”, “senior associate”, dan sebagainya. Apa pun itu namanya, prinsip dari tugas manajer adalah mengatur suatu bagian khusus dalam perusahaan agar dapat bersinergi dengan bagian lain dan menghasilkan keuntungan.

Baca Juga: Tugas General Manager


Tugas Manajer dan Tanggung Jawab Didalamnya

Tugas Manajer Dan Tanggung Jawab Didalamnya

Menurut Dr. Ricky W. Griffin, salah satu ahli di bidang Manajemen, menyebutkan bahwa manajemen adalah proses yang salah satunya pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif maksudnya adalah sesuai rencana, sedangkan efisien berjalan secara terorganisir. Kedua hal tersebut bisa menjadi bagian dari tugas manajer. Secara lebih detail berikut adalah penjelasannya:

1. Memimpin Kegiatan Operasional Sehari-hari

Seorang manajer memiliki beberapa bawahan yang bekerja setiap harinya. Masing-masing orang pasti punya job desk sehari-hari. Ini lah yang harus diperhatikan oleh seorang manajer. Ia harus tau job desk harian anak buahnya dan memastikan semuanya berjalan dengan baik.

2. Mendelegasikan Tugas Secara Adil

Tak hanya daily job, seorang karyawan pun memiliki tugas khusus atau tugas tambahan. Sebagai manajer yang baik harus bisa mendelegasikan tugas-tugas secara adil kepada bawahannya. Jangan sampai ada yang overload tapi jangan juga ada yang tidak bekerja sama sekali. Kondisi ini tidak sehat karena dapat menimbulkan kecemburuan dalam satu tim.

3. Mengembangkan Timnya

Ini adalah tugas manajer yang bersinggungan dengan SDM, yakni urusan kepegawaian. Menjadi seorang manajer tidak hanya berfokus pada target kerjaan saja, tapi juga loyalitas timnya. Seorang manajer berkewajiban untuk mengembangkan timnya, misalnya dari segi kompetensi melalui sistem coaching atau konseling. Apabila ia pun membutuhkan tenaga baru, ia harus bisa menentukan orang yang tepat untuk bergabung pada timnya.

Baca Juga: Tugas Bendahara

4. Menganalisis Permasalahan Secara Strategis dan Teknis

Saat sebuah perusahaan menghadapi masalah, seorang manajer dituntut untuk mampu berpikir lebih kritis daripada anak buahnya. Kemampuan menganalisa masalah secara strategis dan teknis dibutuhkan untuk mencapai sebuah solusi. Ia dituntut untuk melihat sebuah kondisi dari berbagai sisi sehingga solusi membawa dampak baik bagi semua pihak.

5. Berperan Sebagai Diplomat

Tugas manajer sebagai diplomat maksudnya adalah berperan sebagai juru bicara dan penengah. Manajer adalah jembatan bagi bawahannya dengan orang-orang di posisi struktural yang lebih tinggi. Manajer harus mampu menyampaikan aspirasi timnya karena tidak semua orang dapat menjalin komunikasi dengan pembuat kebijakan di atas.

6. Mengevaluasi Hasil Kinerja dan Membuat Program Berkelanjutan

Saat pekerjaannya sudah sesuai target jangan lupa lakukan evaluasi. Terlebih saat targetnya tidak seperti yang diharapkan, maka evaluasi itu penting. Hasil dari evaluasi adalah rencana atau program kerja selanjutnya yang dapat dilakukan. Hal ini bisa didiskusikan bersama tim atau silang unit untuk mendapatkan insight. Pada intinya seorang manajer tidak boleh kehabisan ide untuk melakukan inovasi.

7. Mengambil Keputusan

Sudah jelas tugas manajer adalah mengambil keputusan. Salah satu alasan seseorang ditempatkan pada jabatan yang lebih tinggi karena kemampuannya untuk mengambil resiko dan langkah ke depan. Jika seorang manajer tidak dapat menjadi decision maker yang baik, bisa jadi seluruh pekerjaannya akan macet. Karena esensi seorang manajer adalah membuat kebijakan-kebijakan di level timnya agar pekerjaan berjalan dengan lancar.

Baca Juga: Tugas Lembaga Negara


Sikap yang Perlu Dimiliki Oleh Seorang Manajer

Sikap Yang Perlu Dimiliki Oleh Seorang Manajer

Setelah membahas beberapa tugas manajer di atas, perlu diketahui sikap atau pribadi yang harus dimiliki oleh manajer. Ini supaya ia tidak bersikap otoriter, tidak kooperatif, bossy, dan sebagainya. Berikut adalah hal-hal yang harus ada dalam diri seorang manajer:

1. Pemimpin yang Bijaksana

Jiwa leadership tidak sekedar memimpin orang banyak, mendelegasikan tugas, dan memberi arahan pekerjaan. Lebih dari itu, seorang manajer harus memiliki pribadi yang bijaksana. Artinya, ia mampu memahami sesuatu dari berbagai sisi sehingga tidak berat ke satu pihak atau menguntungkan kelompoknya saja.

2. Role Model yang Baik

Manajer adalah contoh bagi bawahan-bawahannya. Sudah semestinya ia memberikan contoh yang baik agar timnya dapat seperti yang diharapkan. Kalau manajer menunjukkan sikap yang kurang menyenangkan, bermalas-malasan, dan perilaku negatif lainnya, maka secara tidak langsung ini akan tercermin pada timnya juga.

3. Konsisten

Menjadi seorang manajer harus konsisten dan tidak mudah berubah pendirian. Sikap konsisten menggambarkan pribadi yang kuat dan tidak mudah goyah di mata bawahannya. Selain itu, sikap konsisten juga menunjukkan bahwa seorang manajer bisa dipercaya karena apa yang dikatakan sesuai dengan perbuatannya.

4. Mampu Berpikir Kritis

Dalam mengambil keputusan dan membuat kebijakan, seorang manajer harus memiliki sikap kritis. Bukan berarti sikap curiga atau skeptis, namun berpikir kritis adalah kemampuan untuk merespon kondisi yang terjadi. Secara otomatis akan langsung mengevaluasi secara sistematis, baik dari sudut pandang strategis maupun teknis.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa seseorang yang menempati posisi manajer tidak boleh sembarangan. Jika salah menempatkan orang, maka pekerjaan tidak akan terselesaikan dengan efektif. Selain itu, hal ini bisa menjadi beban perusahaan yang percuma karena besarnya gaji menjadi tanggungan perusahaan.

Scroll to Top